KOTA CIREBON - Sekitar ratusan warga dari 6 RT Kel/Kec. Lemahwungkuk Kota Cirebon menyerbu Pelabuhan Cirebon, Senin (27/6/2022).
Mereka memprotes terkait truk pengangkut batu bara dari Pelabuhan Cirebon yang melintasi Jl. Yos Sudarso. Mereka juga mendesak agar truk pengangkut dialihkan ke jalur lain. Selain itu, kapal tongkang pembawa batu bara agar tidak bersandar di sepanjang pantai lingkungan pemukiman warga.
Selanjutnya perwakilan pendemo terlibat dialog di pinggir jalan depan pintu 3 Pelabuhan dengan otoritas Pelabuhan Cirebon yaitu dengan perwakilan KSOP, PT Pelindo dan PTP.
"Mulai sekarang kami warga 6 RT di Cangkol Utara dan Lemahwungkuk Yos Sudarso, menolak dengan tegas armada truk batu bara kewat depan kampung kami, " tegas perwakilan pendemo, Agung.
Baca juga:
Bupati Ajak Warga Pilah Sampah dari Rumah
|
Ia mengatakan pihaknya ingin bertemu langsung pihak pengusaha batu bara untuk mencari solusi. Namun selama ini hanya dibuat PHP (Pemberi Harapan Palsu) pihak PTP.
"Kami berdua dari RT 4 pernah bertemu PTP yakni dengan pak Eka. Tapi bulsit sampai sekarang hanya basa basi, " teriaknya seraya diamini teman-temannya.
Sementara itu, GM PT Pelindo, Tengku Nursalim, menjawab pendemo, pihaknya selama ini hanya bertanggungjawab pada opersional pelabuhan. Termasuk untuk memastikan kelancaran bongkar muat barang.
"Sedangkan urusan di luar pelabuhan, terutana jalur pengangkutan barang, itu bukan kewenangan kami. Namun demikian, kami akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian perihal jalur untuk truk batu bara ini, " ungkapnya
Disisi lain Kepala KSOP Cirebon, Syamsu mengatakan, para pendemo awalnya meminta bertemu pengusaha pemilik barang. Laku bergeser ingin bertemu dengan pengusaha bongkar muat.
"Ruang lingkup kerja kita di KSOP adalah dengan aktifitas bongkar muat, jadi tidak dengan pemilik barang. Nsmun demikian keinginan warga akan kita koordinasikan untuk mencari solusi terbaik, " paparnya.
Baca juga:
Warga Mariuk: Terima Kasih Wartawan
|
Di tempat yang sama, Branch Manager PTP Cirebon Eka Nugraha mengaku dirinya tidak mengerti saat dituduh bohong atau bullsit oleh perwakilan pendemo.
"Kami PTP hanya salah satu dari 6 perusahaan Grup Pelindo yang mengurus bongkar muat. Kami tudak mengerti dengan perkataan bulsit tadi. Yang jelas selama ini, kami selalu mengingatkan agar truk-truk tersebut melaksanakan SOP, " imbuhnya. (Andi/Bekti)